Rabu, 28 April 2010

Harga Diri dan Gengsi

Harga diri, apakah harga diri itu... kita sering sekali mendengarnya dan apa hubungannya dengan gengsi...

Menurut pakar harga diri atau self esteem itu adalah "….self esteem is a personal judgement of worthiness that is a personal that is expressed in attitude the individual holds toward himself"Coopersmith (Gilmore, 1974). Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. Sementara itu, Buss (1973) memberikan pengertian harga diri sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan. Merujuk pada kedua pendapat tersebut, maka harga diri dapat diartikan sebagai penilaian individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.

Balnadi Sutadipura (1983) menyebutkan bahwa kebutuhan harga diri merupakan kebutuhan seseorang untuk merasakan bahwa dirinya seorang yang patut dihargai dan dihormati sebagai manusia yang baik. Hal senada dikemukakan Abdul Aziz Ahayadi (1985) bahwa kebutuhan harga diri sebagai kebutuhan seseorang untuk dihargai, diperhatikan dan merasa sukses. Dari kedua pendapat di atas dapat dimaknai, bahwa setiap individu normal pasti berharap dan menginginkan dapat merasakan hidup sukses, dihormati dan dihargai sebagai manusia.

Harga diri sangatlah perlu dalam hubungan antar manusia dalam arti yang positif, proses mempengaruhi penilaian diri terhadap harga diri yang dimiliki. Harga diri kitalah yang menentukan dan pikirkan bukanlah yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Untuk membentuk nilai yang positif membutuhkan proses yang tidak mudah dan hingga timbul harga diri dengan arti yang negatif yang orang awam biasa menyebutnya dengan "gengsi". Secara harfiah gengsi adalah ’kehormatan dan pengaruh yang diperoleh karena perbuatan besar’. Ingat karena sebuah perbuatan besar.bukan barang/kepemilikan yang besar ”besar”. Banyak orang salah kaprah Gengsi diawali dari kebanggaan yang berlebihan atas apa yang dimilikinya dan dirasa sempurna daripada orang lain.

Terkadang kita perlu berpikir juga, apakah harga diri kita turun jika kita berinisiatif untuk meminta maaf lebih dulu jika terjadi perselisihan. Apakah harga diri akan jatuh jika berinisiatif memulai percakapan, dan sebagainya sebagainya..

Penyakit hati ini memang tidak mudah untuk ditindas. Gengsi akan terus ada selama kita tidak menyadarkan diri sendiri dengan observasi bahwa manusia itu sama. Diciptakan dengan kulit yang bersih dan sewaktu-waktu bisa kotor oleh tanah, juga diciptakan dengan rasa malu. Jadi tak ada alasan buat kita untuk gengsi.

"...Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebiahan. "(A1 An'am: 141)

Tidak ada komentar: